Muna Barat, PancanaNews.com– Penampilan kelompok waria dalam Lomba Gerak Jalan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Kabupaten Muna Barat sekaligus HUT ke-80 Republik Indonesia, Sabtu (16/8/2025), menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.
Kegiatan yang digelar di Kecamatan Tiworo Tengah itu diikuti 46 barisan, mayoritas dari SMA/SMK negeri dan swasta, serta komunitas masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, Majelis Taklim, dan organisasi lainnya.
Namun, barisan waria yang mengenakan kostum putih bertuliskan “Waria Muna Barat”, aksen warna pelangi, rok di atas lutut, kaus kaki, dan sepatu menyerupai pakaian anak SD, menjadi sorotan karena penampilan mereka disaksikan anak-anak dan warga sekitar.
Seorang netizen menulis, “Simbol dan perilaku yang bertentangan dengan norma harus dikritisi demi menjaga tatanan sosial dan budaya kita. Kebebasan memang penting, tapi bukan berarti bebas melanggar nilai yang jadi dasar kehidupan bersama.” Komentar ini mendapat banyak respons dari akun lain yang menyayangkan keikutsertaan kelompok waria dalam lomba.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, mengaku tidak mengetahui keberadaan peserta dari kelompok waria.
“Yang menerima pendaftaran itu panitia. Kita juga tidak tahu pesertanya dari mana. Tiba-tiba ada peserta seperti itu, ya sudah mau diapakan, terlanjur. Tapi kejadian ini jelas menjadi bahan evaluasi serius bagi panitia, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya tegas.
Bupati menekankan, evaluasi ini penting agar setiap perayaan HUT berikutnya tetap sesuai dengan nilai sosial, budaya, dan pendidikan bagi generasi muda, sekaligus menjaga semangat persatuan dan nasionalisme dalam perayaan kemerdekaan. (Adm)
 ke-11 Kabupaten Muna Barat sekaligus HUT ke-80 Republik Indonesia, Sabtu (16/8/2025), menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.){kind=link}