Rabu, Oktober 8, 2025
Google search engine
spot_img

Masyarakat Konawe Desak PT SCM Penuhi Janji, Gubernur Tunggu Klarifikasi Perusahaan

Kendari, PancanaNews.com– Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menerima aspirasi perwakilan masyarakat Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, yang datang menyampaikan keluhan terkait aktivitas pertambangan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Pertemuan berlangsung di Kantor Gubernur Sultra pada Kamis (11/9/2025).

Dalam penyampaiannya, masyarakat menilai bahwa hingga saat ini kehadiran PT SCM belum membawa dampak positif yang signifikan, baik bagi warga di sekitar wilayah tambang maupun bagi daerah Konawe secara umum.

“Hari ini kami sudah menyampaikan apa yang menjadi keinginan kami di hadapan Gubernur. Kalau pemerintah mendukung, namun PT SCM tidak melaksanakan sesuai keinginan masyarakat, maka kami akan melakukan hal-hal seperti ini lagi,” tegas salah seorang perwakilan masyarakat Routa.

Warga juga menyoroti persoalan pembangunan smelter yang disebut terancam tidak terealisasi. Padahal, menurut mereka, smelter merupakan salah satu janji besar yang seharusnya menjadi nilai tambah bagi masyarakat dan daerah.

“Kami mendapat pernyataan dari pihak SCM bahwa smelter tidak akan jadi. Dan kami masyarakat Routa sangat tidak mengharapkan hal itu terjadi. Itulah alasan kami datang, karena smelter adalah keinginan kami bersama,” ungkap perwakilan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka menyatakan bahwa pemerintah daerah telah melayangkan surat resmi dan pihak PT SCM berjanji hadir pada Selasa, 16 September 2025, untuk memberikan klarifikasi.

“Kita sudah layangkan surat, dan mereka berjanji akan datang hari Selasa. Jadi kita tunggu jawabannya seperti apa. Kebetulan hari ini saya menerima penyampaian masyarakat, dan kelihatannya apa yang diinginkan masyarakat sejalan dengan keinginan pemerintah,” ujar Gubernur.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah belum dapat mengambil sikap sebelum mendengar langsung keterangan dari pihak perusahaan.

“Kalau sekarang saya belum bisa ambil sikap, karena saya belum tahu jawabannya seperti apa. Nanti setelah pertemuan Selasa depan, kita lihat hasilnya. Yang jelas, apa yang disampaikan masyarakat sejalan dengan perjanjian yang dulu pernah dibuat dengan pemerintah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Andi menekankan bahwa pemerintah hadir sebagai penengah antara masyarakat dan pihak perusahaan. Ia berharap kehadiran industri tambang tidak hanya berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Pemerintah hadir memfasilitasi keinginan masyarakat. Kita ingin agar ada kepentingan pemerintah di situ, terutama dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Minimal masyarakat di sana bisa merasakan kesejahteraan dari kehadiran perusahaan tambang,” pungkasnya. (Adm)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Baca Juga