Baubau, PancanaNews.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau bersama Otoritas Pelabuhan dan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Kendari menggelar Simulasi Penanggulangan Darurat Kesehatan Masyarakat di Pelabuhan Murhum, Selasa (23/9/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kedaruratan kesehatan di pintu masuk Kota Baubau.
Wakil Wali Kota Baubau Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Baubau sebagai Kota Budaya yang ramah, cerdas, sejahtera, dan bermartabat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang inovatif dan pengembangan kawasan potensial hanya dapat terwujud jika didukung ketahanan kesehatan masyarakat.
“Berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 2024, penanganan kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk negara maupun wilayah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena itu, sinergitas dan kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan penanganan yang terkoordinasi, terpadu, dan berkesinambungan,” ujarnya.
Hamsinah mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting tentang dampak besar bencana non-alam terhadap perekonomian.
Melalui latihan simulasi, seluruh pihak diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat peran masing-masing dalam mencegah penyebaran penyakit.
“Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Kendari memiliki tugas utama dalam cegah-tangkal penyakit di pintu masuk negara. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, koordinasi dan sinergi dengan Pemkot Baubau serta lintas sektor lain harus terus dipererat,” tegasnya.
Atas nama Pemkot Baubau, Hamsinah menyampaikan apresiasi kepada BKK Kelas I Kendari dan seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap kegiatan simulasi ini menjadi standar bagi pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman kedaruratan kesehatan, khususnya di pintu masuk Pelabuhan Murhum dan wilayah Kota Baubau.
Latihan simulasi ini melibatkan berbagai unsur, termasuk petugas pelabuhan, tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan instansi teknis lainnya.
Dengan skenario kedaruratan yang menyerupai kondisi nyata, seluruh peserta dilatih untuk merespons cepat, tepat, dan profesional dalam menangani potensi wabah penyakit menular. (Adm)