Rabu, Oktober 8, 2025
Google search engine
spot_img

Pemkot Baubau Tancap Gas Siapkan Lahan Jembatan Buton–Muna

Baubau, PancanaNews.com – Pemerintah Kota Baubau bergerak cepat menyiapkan lahan untuk pembangunan Jembatan Buton–Muna yang digadang-gadang akan menjadi jembatan dengan bentang terpanjang di Asia Tenggara.

Pada Sabtu (12/07/2025), Wali Kota Baubau H. Yusran Fahim, SE, didampingi Wakil Wali Kota Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc, dan Pj Sekda Drs. Meizat Amril Tamim, M.Si, bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan titik pembangunan jembatan di kawasan Wahorobo, Kelurahan Palabusa.

Wali Kota Yusran menyampaikan bahwa proyek Jembatan Buton–Muna merupakan program prioritas nasional yang juga menjadi perhatian Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR).

Pemerintah Kota Baubau diberi tanggung jawab untuk menyiapkan lahan, dan upaya percepatan telah dilakukan sejak tahap awal.

“Pembangunan Jembatan Buton–Muna adalah program strategis nasional yang manfaatnya akan dirasakan masyarakat luas, terutama dalam memperkuat konektivitas antarpulau, sektor ekonomi, pariwisata, dan distribusi logistik. Kami berkomitmen menuntaskan kesiapan lahan agar tahapan selanjutnya bisa segera dilaksanakan,” ujar Yusran Fahim.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tahun 2025 ini proyek masih berada pada tahap perencanaan dan akan segera masuk ke tahapan teknis setelah semua persyaratan terpenuhi.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Sulawesi Tenggara, Hengky Hermawan, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan akhir untuk kunjungan kerja Menteri PUPR, Dody Hanggodo, yang dijadwalkan tiba di Baubau pada Sabtu malam (12/07/2025) untuk meninjau langsung lokasi rencana pembangunan.

“Kehadiran Menteri PUPR menandakan atensi serius dari pemerintah pusat. Saat ini, proyek Jembatan Buton–Muna sudah masuk tahap finalisasi desain dan termasuk kategori jembatan khusus berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2022,” kata Hengky.

Ia menjelaskan, sebagai jembatan khusus dengan bentang sangat panjang, desain struktur jembatan telah melalui tahap pengujian di terowongan angin pada tahun sebelumnya.

Pada 2025 ini, desain tersebut dijadwalkan untuk diperiksa ulang oleh para ahli jembatan sebagai bagian dari prosedur teknis dan syarat wajib sebelum mendapatkan persetujuan dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

“Proses ini penting untuk menjamin keamanan dan kelayakan teknis jembatan yang dirancang melintasi laut dengan beban angin tinggi. Hanya setelah desain disetujui KKJTJ, anggaran konstruksi bisa diusulkan,” jelasnya. (Adm)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Baca Juga