Kendari, PancanaNews.com– Upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok di Sulawesi Tenggara terus digencarkan. Wali Kota Kendari, dr. Siska Karina Imran, resmi menandatangani kerja sama antar daerah dengan Bupati Konawe dan Bupati Konawe Selatan dalam Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) 2025 yang digelar Bank Indonesia di salah satu hotel di Kendari, Selasa (30/9/2025).
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra Asrun Lio, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra Edwin Permadi, Sekda Kota Kendari, serta sejumlah pejabat daerah dan pelaku ekonomi.
Wali Kota Siska menegaskan, sinergi antar daerah menjadi langkah strategis menghadapi tantangan inflasi, khususnya dalam menjamin ketersediaan pasokan pangan.
“Jika Kota Kendari mengalami kekurangan bahan pokok, kita bisa mengambil dari Konawe atau Konawe Selatan yang memang menjadi sentra produksi. Sebaliknya, ketika daerah lain membutuhkan, Kendari siap menjadi pasar penyangga,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya menyangkut distribusi pangan, tetapi juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi yang menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah.
Siska menambahkan, inflasi Kota Kendari saat ini berhasil dijaga di bawah 3 persen, lebih rendah dari rata-rata Provinsi Sultra.
“Keberhasilan menjaga inflasi tidak lepas dari program rutin Gerakan Pasar Murah (GPM) yang secara konsisten dilakukan Pemerintah Kota Kendari,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi, menilai Forkestra menjadi forum penting untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah melalui hilirisasi komoditas strategis, pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata, hingga ekonomi hijau.
“Dengan terjaganya inflasi, kita bisa mendorong hilirisasi pangan, meningkatkan daya saing global, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” katanya.
Sekda Sultra Asrun Lio, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sumangerukka, mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya berhenti pada angka statistik.
“Pertumbuhan harus nyata menciptakan lapangan kerja, apalagi kita tengah menghadapi bonus demografi,” tegasnya.
Kerja sama lintas daerah ini diharapkan menjadi model penguatan ekonomi wilayah, terutama dalam memastikan ketersediaan bahan pokok dan menekan laju inflasi di Sulawesi Tenggara. (Adm)