Kendari, PancanaNews.com– Suasana Pantai Nambo mendadak riuh akhir pekan ini. Bukan karena wisatawan, melainkan puluhan relawan, organisasi masyarakat, dan warga sekitar yang terlibat dalam Pelatihan Aktivasi Posko Penanganan Darurat Bencana Kota Kendari 2025.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu–Minggu (13–14/9/2025) itu digagas Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Kendari bekerja sama dengan BPBD dan Basarnas.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir menghadapi potensi bencana, terutama banjir rob dan gelombang pasang yang kerap mengancam kawasan pesisir Kendari.
Mewakili Wali Kota Kendari, Staf Ahli Adriana Musaruddin menyebut simulasi bencana menjadi sarana penting untuk membangun kesadaran bersama.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu memahami langkah-langkah penyelamatan diri sekaligus berperan aktif membantu sesama saat bencana terjadi,” ujarnya.
Ketua Panitia Forum PRB Kendari, Zulfiyani Azis, menambahkan pelatihan ini juga menjadi rangkaian Bulan Pengurangan Risiko Bencana Oktober 2025.
“Masyarakat perlu dibekali keterampilan dasar, mulai dari evakuasi, pertolongan pertama, hingga penggunaan peralatan darurat,” jelasnya.
Instruktur dari BPBD dan tim SAR memandu peserta melalui materi sekaligus praktik lapangan, seperti simulasi evakuasi korban, pertolongan pertama, hingga koordinasi antarrelawan di posko darurat. Antusiasme peserta terlihat dari keseriusan mereka menjalani setiap sesi pelatihan.
Forum PRB Kendari menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat adalah kunci membangun kota yang tangguh dan sigap menghadapi bencana.
Peserta pelatihan datang dari berbagai unsur, antara lain RAPI, SAR UHO, Rumah Zakat, Simpul Relawan Indonesia, Tim Kalimondi Off-road, Immpala Sangiawita, Himpunan Ilmu Kelautan, JPP Sultra, JPKP Sultra, LBH Pemberani, ORARI, Puskesos, serta sejumlah relawan tangguh lainnya. (Adm)