Kendari, PancanaNews.com– Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, meluncurkan Gerakan Pangan Murah di halaman eks MTQ Kendari, Selasa (26/8/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemendagri, Badan Pangan Nasional, Pemprov Sultra, dan Kadin Indonesia sebagai langkah konkret menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dalam arahannya, Mendagri menegaskan pangan adalah isu utama yang mendapat perhatian Presiden. Ia mengingatkan bahwa kedaulatan bangsa bergantung pada swasembada pangan. “Negara merdeka adalah negara yang merdeka dari pangan. Alhamdulillah, stok beras di Bulog tahun ini cukup tinggi dan harus terus kita jaga,” ujarnya.
Tito juga menyoroti inflasi di Sultra yang terakhir tercatat 3,72%, dipicu kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan beras. Menurutnya, strategi terbaik mengendalikan inflasi adalah memastikan harga pangan tetap stabil.
Ia mendorong kepala daerah membentuk forum koordinasi rutin dengan dinas terkait dan BPS untuk memantau harga di pasar.
Sementara itu, Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menyampaikan bahwa pangan murah adalah bukti nyata gotong royong lintas sektor. “Tantangan pangan makin kompleks. Dengan pangan murah, kita hadirkan akses lebih dekat dan harga terjangkau untuk rakyat,” katanya.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menambahkan bahwa gerakan ini adalah wujud arahan Presiden untuk menjaga daya beli rakyat di tengah dinamika harga global.
Ia memberi apresiasi khusus kepada Bulog dan pelaku usaha yang konsisten menjaga stok serta mendukung gerakan pangan murah di Sultra.
Gerakan pangan murah ini menjadi momentum penting bagi Sulawesi Tenggara. Selain membantu menekan inflasi, kegiatan ini juga memperkuat sinergi pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. (Adm)